Kamis, 27 Oktober 2011

Kekerasan Dalam Keluarga


Kita mungkin sudah tidak asing lagi terhadap kekerasan dalam keluarga atau lebih sering disebut kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).  Dimana peristiwa ini kerap sekali terjadi dikalangan masyarakat.  Fenomena ini semakin lama semakin meningkat, ditunjukan dengan seringnya kita melihat korban dari fenomena tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung (lewat media).

Kekerasan dalam keluarga banyak ragamnya, dari mulai kekerasan fisik, sampai kekerasan yang menyerang mental, contoh pelecehan atau penghinaan.  Korban utama dalam kejadian ini biasanya menyerang anak anak atau para istri (wanita), namun tidak sedikit juga yang menyerang para suami (pria). Dalam catatan LBH Apik pada tahun 2001 tercatat dari 469 kasus yang ditanganinya, kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT mendominasi dari seluruh kasus sebanyak 302 kasus. Dan dalam periode satu semester hingga bulan Juni 2002 ini dari sebanyak 204 kasus yang diadukan langsung kekantor LBH Apik sebanyak 90 kejadian merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan kasus yang berkonsultasi melalui telepon sedikitnya 57 kasus kekerasan dalam rumah tangga ditangani LBH Apik dari 104 kasus. Seorang suami di Pekalongan di Jawa Tengah, Dilaporkan kalap hingga tega memukuli istrinya sendiri dengan tangan kosong tepat di bagian tengkorak belakang sang istri, mengakibatkan sang istri tewas. Ironisnya perlakuan kasar sang suami terjadi di depan anak perempuannya yang baru berusia 9 tahun.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekeraasan dalam keluarga adalah
Pertama, keteladanan perilaku orang tua yang kurang dalam hal sifat yang bijak, santun, kasih sayang dan setia pada isteri atau suami serta sesama anggota keluarga. Bahkan seringkali kita dengar terjadinya kenakalan orang tua.
Kedua, kepemimpinan otoriter : orang tua dalam mengasuh anak dan membimbing isteri dengan cara memaksakan kehendaknya sendiri tanpa mempertimbangkan kedaulatan isteri dan anak untuk berpendapat.
Ketiga, rendahnya dalam pemahaman fungsi masing-masing anggota keluarga antara lain karena rendahnya faktor silaturahim dan  pendidikan sehingga sering terjadi konflik.
Keempat, unsur keegoan sehingga sering muncul sifat ingin menang dan benar sendiri yang lebih dominan ketimbang saling pengertian. Disini bisa jadi wibawa orang tua menjadi lemah karena tidak mampu menjadi panutan atau penengah.
Kelima, rendahnya interaksi;  kesibukan masing-masing anggota keluarga di luar rumah yang begitu tinggi menyebabkan kesempatan untuk berinteraksi positif akan semakin rendah.
Tindakan kekerasan dalam keluarga sudah tidak dapat ditolerir lagi, karena memiliki banyak dampak negatih, akibat yang paling fatal adalah meninggal dunia. Namun dampak halus yang dapat berakibat fatal adalah rusaknya dapat rusaknya mental atau jiwa seorang anak yang menjadi korban ataupun saksi dalam kekerasan sehingga mengakibatkan pertumbuhan psikis anak tersebut menjadi tidak normal.

Oleh karena itu anda sebagai individu, sebaga pasangan hidup (bagi yang sudah menikah), atau sebagai orang tua (bagi yang sudah mempunyai anak) harus sadar akan akibat yang akan timbul dari fenomena tersebut, karena tidak ada yang bisa menghentikan fenomena tersebut selain diri kita sendiri. Melatih kesabaran dan pengendalian diri bisa menjauhkan kita dari fenomena tersebut. Namun, peningkatan iman akidah dan akhlak adalah salah satu hal terbesar yang dapat membuat kita terhindar dari fenomena kekerasan dalam keluarga.

 

Kamis, 13 Oktober 2011

Dampak Negatif Westernisasi

Dalam kehidupan sehari hari, kita tidak terlepas dari kebudayaan. Banyak para ahli yang mendefinisikan arti dari kebudayaan, namun secara garis besar dapat kita tarik kesimpulan sederhana bahwa kebudayaan adalah sesuatu pola pikir manusia yang teraplikasi dalam kehidupan sehari hari sehingga menjadi suatu kebiasaan tetap.
Kebudayaan dalam hidup manusia sehari hari dapat berubah akibat adanya percampuran dari kebudayaan lain. Faktor terbesar dalam perubahaan budaya saat ini yang paling terkenal adalah adanya modernisasi dan globalisasi. Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional. Akibat dari modernisasi dan globalisasi memiliki 2 dampak, dampak positif dan dampak negatif. Namun dampak positif relatif lebih sedikit dari pada dampak negatifnya, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi dikalangan remaja.
Dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi dikalangan remaja yang paling besar adalah gaya hidup yang kebarat baratan (westernisasi) seperti hilangnya sikap hormat terhadap orang tua, pergaulan bebas dan lain lain. Diantara dampak negatif yang terjadi dikalangan remaja tersebut yang paling mendominasi adalah pergaulan bebas. Seperti yang kita ketahui, belakangan ini banyak sekali terjadi pemerkosaan dan hamil diluar nikah. Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Sujarno mengatakan hingga pertengahan September 2011 saja telah terjadi 40 kasus pemerkosaan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) kabupaten Klaten mencatat tiap bulan jumlah kasus remaja yang hamil sebelum menikah mencapai puluhan pasangan. Ini membuktikan bahwa dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi dalam hal westernisasi berpengaruh besar akan rusaknya moral para remaja di Indonesia.
Dampak westernisasi tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan dengan cara para orang tua mengontrol kehidupan pergaulan dan pola hidup anak remajanya. Kontrol orang tua terhadap anak remajanya bepengaruh besar untuk meminimalisir atau menghilangkan dampak negatif tersebut.

(sumber :http://www.anneahira.com/budaya-remaja.htm
              http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif--globalisasi-dan-modernisasi
              http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1774867/waspada-perkosaan-berpotensi-terjadi-lagi
              http://rdsfmsolo.com/blog/2011/04/angka-hamil-di-luar-nikah-makin-tinggi-di-klaten/

Rabu, 12 Oktober 2011

Pertumbuhan Penduduk


Hal terpenting di dalam kependudukan Indonesia yang menimbulkan masalah utama di dalam pembangunan adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk tersebut disebabkan tingginya tingkat kelahiran dibanding tingkat kematian yang semakin menurun di lain pihak. Perkiraan tingkat ke­lahiran kasar yang dibuat untuk penduduk di Indonesia tidak pernah kurang dari 40 per seribu, bahkan ada yang mengira bahwa pada dewasa ini setinggi 49 per seribu. Namun rata – rata para  ahli dan sarjana di bidang demografi lebih cenderung pada perkiraan di sekitar 44 per seribu. Faktor kesuburan ini merupakan masalah yang sangat kritis dalam usaha untuk menangani masalah kependudukan di Indo­nesia.
Faktor terbesar yang mengakibatkan pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah gagalnya pemerintah dalam mencanangkan program KB (Keluarga Berencana).
Sekalipun tingkat kematian kasar yang diperkirakan di sekitar 20 per seribu dewasa ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain, namun dapat dika­takan bahwa sejak awal abad ini tingkat kematian secara berangsur-angsur telah menunjukkan gejala menurun. Jika ditinjau secara bersamaan dengan tingkat kelahiran yang  hampir tidak berubah polanya dan tingkatnya hingga dewasa ini, oleh karena itu turunnya tingkat kematian membuat semakin tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.


(sumber :
www.bappenas.go.id/get-file-server/node/5744/)

Senin, 10 Oktober 2011

Tentang Ane nih

  Assalamualaikum encang encing.
  Demi nilai ane bikin nih blog, tugas pertama disuruh posting tentang diri sendiri. yaudah dah langsung aje ye.
Ane anak pertame dari 3 bersaudare, ade ane ada 2, yang satu wadon yang satu lagi lanang. Yang wadon beda setaun ma ane, namanya Dewi Amalia, panggil aje Dewi, sekarang tuh anak kuliah di B*I, semester 3 kalo ga salah. Nah kalo ade ane yang lanang namanya Muhammad Rizki, kite sebut aje Eki, tuh anak beda 6 taun ape 5 taun gitu sama ane (lupa soalnye tu bocah kelahiran taun berape) pokoknya yang penting die sekarang baru kelas 1 SMK, nama sekolahnye ane ga tau tuh, lupa. Nah kalo ane sendiri name ane Denny, lengkapnya sih Denny Yusuf, ane alhamdulillah lahir dengan selamat di RS Harum  jakarte, tepatnya tanggal 18 tahun '91 (bulan dirahasiakan). Catatan pendidikan ane pertama ane alumni SDN Pondok Kelapa 09 pagi Jakarte timur, trus pernah sekolah di SMPN 199 Pondok Kopi, berhubung pindah rumah ane pindah sekolah ke SMPN 102 Jakarta, lalu ane berlanjut ke SMA 98 Jakarta, trus ane sempet nyicipin kuliah di UNINDRA (sebenrnya sih cuma numpang bayaran) di jurursan DKV, tapi sekarang pindah dan mengulang dari awal di Gunadarma jurusan Sistem Informasi..
  Sekarang kite bahas masalah tempat tinggal ane. Rumah ane pindah pindah, pertama di Bekasi (kalo ga salah), trus pindah ke Cijantung, trus pindah lagi ke Bekasi, balik lagi ke Cijantung, pindah lagi keBekasi, trus balik lagi di CIjantung, dan alhamdulillah sekarang sudah menetap di Depok, cape ye pindah pindah mulu.
keseharian ane, ya ga lagi laen dah dari warnet, PS, kasur, musik dan makan. Tapi sekarang udeh nambah kegiatan yaitu kuliah dan ngerjain tugas.
  Auah bingung mau ngetik ape lagi, oiye, hobi belonan ye?, yaudeh kita bahas, hobi ane sih olahraga, tapi berhubung ni kaki udeh soak kaga bisa dipake olahraga berat ya jadi ga pernah olahraga lagi dah, trus hobi ane yang laen gaming, musik, ngayap, begadang, makan dan makan.
  udeh ye cukup perkenalan dari ane, ude mentok gatau mau ngomong ape lagi. sebelomnye kalo ade kate kate ane yang ga berkenan mohon maaf ye.
 wassalam!!